Jangan mudah tertipu dengan segala penampilan Alim, Zuhud... justerus mungkin manusia paling zalim menurut al-Quran.
Al-Quran telah menjelaskan sesiapa saja umat yang berAgama Tauhid (ad-deen - rububiyyah) serta berI'ttiqad dengan i'ttiqad (yakin qalbu) yang diredhoi Allah (tidak berlaku Syirik terhadap hak-hak mutlak zat Allah) Islam (al-Islam - i'ttiqad uluhiyyah). DalamNya terdapat pembezaan sifat orang muslim dan sifat orang Kapir (engkar). Selain itu diberitahu juga manakah orang baik di sisi Allah dan mana pula orang-orang yang zalim.
SesungguhNya al-Quran diturunkan (dijelaskan) dengan bahasa yang paling sempurna dan boleh dikatakan sangat berkelas. Hal ini pula yang terdapat dalam surah Al-Ana'am 93... "dan siapakah yang lebih zalim daripada... "
Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mereka-reka (berkata-kata) perkara yang dusta terhadap (zat & hak-hak mutlak zat) Allah, atau orang yang berkata: "Telah diberi wahyu kepadaku", padahal tidak diberikan sesuatu wahyupun kepadanya; dan orang yang berkata: "Aku akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah". Dan (sungguh amat ngeri) sekiranya engkau melihat ketika orang-orang yang zalim itu dalam penderitaan "sakratul-maut" (ketika hendak putus nyawa), sedang malaikat-malaikat pula menghulurkan tangan mereka (memukul dan menyeksa orang-orang itu) sambil berkata (dengan menengking dan mengejek): "Keluarkanlah nyawa kamu (dari tubuh kamu sendiri); pada hari ini kamu dibalas dengan azab seksa yang menghina (kamu) sehina-hinanya, disebabkan apa yang telah kamu katakan terhadap (zat & hak-hak mutlak zat) Allah dengan tidak benar, dan kamu pula (menolak dengan) sombong takbur akan ayat-ayat keteranganNya".
(Al-An'aam 6:93)
Penggunaan kata "lebih zalim" mengandungi makna sindiran bahawa orang didalam ayat tersebut memiliki sifat paling zalim. Dan benar saja bahawa ada dua ciri manusia yang di sebut Allah sebagai orang yang paling zalim. Akan tetapi ternyata kedua-duanya justru terlihat Alim, Zuhud dalam pandangan kaum : puak : jemaah : partiNya, bahkan dimuliakan...
Siapa sajakah kedua-duanya mereka itu ?
1) Orang Yang Berdusta AtasNama (zat & hak-hak mutlak zat Allah)
Kelanjutan dari ayat tersebut... "(ialah orang-orang) yang mengadakan kedustanaan terhadap (zat & hak-hak mutlak zat) Allah atau berkata ; "telah diWahyukan kepadaku."
Menurut Ibnu Kathir, tapsir ayat tersebut ialah orang-orang yang mengaku bahawa diriNya mampu menandingi Wahyu yang di turunkan Allah dengan perkataan yang diada-adakan. Ciri orang-orang ini pula memiliki sifat seperti Surah Al-Anfat ayat 31..."Jika kami menghendaki, nescara kami mampu membacakan yang seperti ini (Al-Quran)."
Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami (hak-hak mutlak zat Allah), mereka berkata: "Sesungguhnya kami telah mendengarnya. Kalau kami mahu, nescaya kami dapat mengatakan (kata-kata) seperti (Al-Quran) ini. (Al-Quran) ini tidak lain hanyalah cerita cerita dongeng orang-orang dahulu kala".
(Al-Anfaal 8:31)
Memang sekilas orang-orang tersebut terlihat Alim, Zuhud, pandai dan cerdas kerana mampu membuat bacaan yang sama hebatnya seperti al-Quran atau mengaku sebagai seorang bertaraf Nabi yang memiliki mukjizat. Pada mereka sebenarNya adalah orang-orang yang paling bodoh disebabkan tidak mampu menggunakan akal logik yang Allah berikan kepadaNya.
Bagaimana mungkin mereka membenarkan apa yang dalam pikiranNya, jika Kalam Allah (qalaamallah - al-Kitab > al-Quran - IQRA') dan NabiNya saja mereka dustakan ?.
Nampak macam warak, padahal Khawarij.
Imam Ibnu Jauzi berkata ;
Ketika Ali telah wafat, maka dikeluarkan Ibnu Muljam untuk dibunuh, maka Abdullah bin ja'far memotong kedua tangan & kakinya, tapi dia tidak berteriak & tidak berbicara...
...kemudian matanya dipaku dengan paku panas, dia tetap juga tidak berteriak, bahkan dia membaca surah A'Alaq sampai habis dalam keadaan darah mengalir dari dua matanya... dan ketika lidahnya mahu dipotong, baru dia berteriak menangis...
...Maka ditanya kepadanya: "Mengapa engkau berteriak menangis ?
Dia berkata: "Akut tidak suka jika aku mati didunia dalam keadaan tidak berzikir kepada Allah"...
...dan Dia adalah orang yang dahinya berwarna kecoklatan : kehitaman kerana bekas sujud, Semoga Allah melaknatnya.
[Talbis Iblis halaman 122]
Siapa Ibnu Muljam ?. Beliaulah pembunoh Ali Radiallahu anhu
*Khawarij
*Khawarij Qadiyyah
///
Ab Sheikh Yunan.
SesungguhNya al-Quran diturunkan (dijelaskan) dengan bahasa yang paling sempurna dan boleh dikatakan sangat berkelas. Hal ini pula yang terdapat dalam surah Al-Ana'am 93... "dan siapakah yang lebih zalim daripada... "
Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mereka-reka (berkata-kata) perkara yang dusta terhadap (zat & hak-hak mutlak zat) Allah, atau orang yang berkata: "Telah diberi wahyu kepadaku", padahal tidak diberikan sesuatu wahyupun kepadanya; dan orang yang berkata: "Aku akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah". Dan (sungguh amat ngeri) sekiranya engkau melihat ketika orang-orang yang zalim itu dalam penderitaan "sakratul-maut" (ketika hendak putus nyawa), sedang malaikat-malaikat pula menghulurkan tangan mereka (memukul dan menyeksa orang-orang itu) sambil berkata (dengan menengking dan mengejek): "Keluarkanlah nyawa kamu (dari tubuh kamu sendiri); pada hari ini kamu dibalas dengan azab seksa yang menghina (kamu) sehina-hinanya, disebabkan apa yang telah kamu katakan terhadap (zat & hak-hak mutlak zat) Allah dengan tidak benar, dan kamu pula (menolak dengan) sombong takbur akan ayat-ayat keteranganNya".
(Al-An'aam 6:93)
Penggunaan kata "lebih zalim" mengandungi makna sindiran bahawa orang didalam ayat tersebut memiliki sifat paling zalim. Dan benar saja bahawa ada dua ciri manusia yang di sebut Allah sebagai orang yang paling zalim. Akan tetapi ternyata kedua-duanya justru terlihat Alim, Zuhud dalam pandangan kaum : puak : jemaah : partiNya, bahkan dimuliakan...
Siapa sajakah kedua-duanya mereka itu ?
1) Orang Yang Berdusta AtasNama (zat & hak-hak mutlak zat Allah)
Kelanjutan dari ayat tersebut... "(ialah orang-orang) yang mengadakan kedustanaan terhadap (zat & hak-hak mutlak zat) Allah atau berkata ; "telah diWahyukan kepadaku."
Menurut Ibnu Kathir, tapsir ayat tersebut ialah orang-orang yang mengaku bahawa diriNya mampu menandingi Wahyu yang di turunkan Allah dengan perkataan yang diada-adakan. Ciri orang-orang ini pula memiliki sifat seperti Surah Al-Anfat ayat 31..."Jika kami menghendaki, nescara kami mampu membacakan yang seperti ini (Al-Quran)."
Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami (hak-hak mutlak zat Allah), mereka berkata: "Sesungguhnya kami telah mendengarnya. Kalau kami mahu, nescaya kami dapat mengatakan (kata-kata) seperti (Al-Quran) ini. (Al-Quran) ini tidak lain hanyalah cerita cerita dongeng orang-orang dahulu kala".
(Al-Anfaal 8:31)
Memang sekilas orang-orang tersebut terlihat Alim, Zuhud, pandai dan cerdas kerana mampu membuat bacaan yang sama hebatnya seperti al-Quran atau mengaku sebagai seorang bertaraf Nabi yang memiliki mukjizat. Pada mereka sebenarNya adalah orang-orang yang paling bodoh disebabkan tidak mampu menggunakan akal logik yang Allah berikan kepadaNya.
Bagaimana mungkin mereka membenarkan apa yang dalam pikiranNya, jika Kalam Allah (qalaamallah - al-Kitab > al-Quran - IQRA') dan NabiNya saja mereka dustakan ?.
Nampak macam warak, padahal Khawarij.
Imam Ibnu Jauzi berkata ;
Ketika Ali telah wafat, maka dikeluarkan Ibnu Muljam untuk dibunuh, maka Abdullah bin ja'far memotong kedua tangan & kakinya, tapi dia tidak berteriak & tidak berbicara...
...kemudian matanya dipaku dengan paku panas, dia tetap juga tidak berteriak, bahkan dia membaca surah A'Alaq sampai habis dalam keadaan darah mengalir dari dua matanya... dan ketika lidahnya mahu dipotong, baru dia berteriak menangis...
...Maka ditanya kepadanya: "Mengapa engkau berteriak menangis ?
Dia berkata: "Akut tidak suka jika aku mati didunia dalam keadaan tidak berzikir kepada Allah"...
...dan Dia adalah orang yang dahinya berwarna kecoklatan : kehitaman kerana bekas sujud, Semoga Allah melaknatnya.
[Talbis Iblis halaman 122]
Siapa Ibnu Muljam ?. Beliaulah pembunoh Ali Radiallahu anhu
*Khawarij
*Khawarij Qadiyyah
///
Ab Sheikh Yunan.