Selasa, 11 Oktober 2016

ANTI PAS LEBIH DARI SESAT > SYIRIK : YAHUDI MELAYU BERTAQIYYAH (terselindung : menyamar) DISEBALIK ISLAM (al-Islam) AHLU SUNNAH WAL-JAMAAH.

PhotoTIADA LAGI RUANG UNTUK PAS MENJADIKAN AGAMA (ad-deen : tauhid-1 @ tauhid rububiyyah), ISLAM (al-Islam : tauhid-2 @ i'ttiqad uluhiyyah) SERTA FURU' BAGINYA YAITU AQIDAH (al-Iman : Furu'-2) DARI SYARIAH-FIQH (al-Ilmu : Furu'-1) SEBAGAI BAHAN, ALAT, MODAL FITNAH SESAMA SENDIRI.

Hentikan dari terus menggunakan aqidah (al-Iman : Furu'-2) & syariah-fiqh (al-Ilmu : Furu'-1) - ghaib akal tanpa I'ttiqad yang diredhoi Allah Islam (al-Islam : tauhid-2 @ i'ttiqad uluhiyyah) & Tauhid (ad-deen : tauhid-1 @ auhid rububiyyah) dengan mencari-cari takwilan fitnah untuk membuat fitnah sesama melayu... sesama sendiri !

Tidak ada ruang lagi bagi PAS untuk terus melacurkan syariah-fiqh (al-Ilmu) & aqidah (al-Iman) tanpa i'ttiqad yang diredhai Allah Islam (al-Islam - i'ttiqad uluhiyyah) untuk menipu umat melayu yang dhoef dalam perkara agama (ad-deen - tauhid rububiyyah) : Islam (al-Islam - i'ttiqad uluhiyyah) & furu'nya - aqidah (al-Iman) - syariah-fiqh (al-Ilmu) bagi tujuan duniawi - politik (jawatan, pangkat, kuasa, popularity, nama, gelar, kekayaan duniawi).

Tidak ada lagi ruang bagi PAS untuk jajakan kalimah Islam sekadar Syariat & Aqidah serta Sunnah tanpa I'ttiqad (yakin qalbu) yang diredhoi Allah (mutasyaabihat - hakikat "al-Islam" - uluhiyyah : hak-hak mutlak Allah) - Ghaib Qalbu, kerana PAS hanya berSyariat & berAqidah Islam - Ghaib Akal sahaja, tanpa I'ttiqad yang diredhoi Allah terhadap Hak-Hak MutlakNya "al-Islam" - uluhiyyah (Ghaib Qalbu)... tanpa I'ttiqad uluhiyyah maka wajib lah tanpa tauhid rububiyyah - "Addeen" (Agama : tauhid zat Allah) - tauhidkan Allah maha Esa wajib wujud hanya Satu - Ahadun, Wahidun : tidak berbilang-bilang (pluralisme tauhid) : tidak kesamarataan tauhid (libralisme) > Mulhidun : Atheis (komunisme).

Secantik / sebaik mana pun amal Ibadah & amal kebenaran, kebaikan, kebajikan zahir dialam jasad - yang dipamirkan / terpamir, dengan kupiah-serban, jubah & janggutNya tidak akan diterima Allah sebagai berganjaran baik / berpahala, Kerana sudah terbukti dengan amat jalas bahawa PAS tidak berI'ttiqad dengan I'ttiqad yang diredhoi Allah "Islam" (al-Islam - uluhiyyah)... tidak Islam - al-Islam maka wajib tidak berAgama (Addeen - rububiyyah)

Syariat & Aqidah & Sunnah Islam dengan zahirNya Amal + kebenaran, kebaikan, kebajikan dialam jasad tidak berguna disisi Allah (alQuran) di Akhirat nanti, jika gagal berI'ttiqad dengan I'ttiqad yang diredhoi Allah dengan berlaku Syirik terhadap Hak-Hak MutlakNya "al-Yahud (Yahud - Judas) - Haadu" (cara, sifat, kata-kata, perbuatan) Yahudi tanpa mengira bangsa manusia mana pun.

" Uluhiyyah - Islam (al-Islam) MEWAJIBKAN (ad-deen) Agama - rububiyyah "

Syariat Islam (al-Ilmu - betul VS salah) - Ghaib Akal (al-Nor OR al-Nar)
Aqidah Islam (al-Iman - betul VS salah) - Ghaib Akal (al-Nor OR al-Nar)
I'ttiqad Islam (al-Islam) - I'ttiqad hak mutlak Allah - Ghaib Qalbu - (al-Nor OR al-Nar)
Tauhid Islam (Addeen) - Tauhid Allah - Ghaib Qalbu - (al-Nor OR al-Nar)

Kedua2Nya perkara al-Ilmu (Syariat) & al-Iman (Aqidah) - Ghaib Akal serta zahir dengan "cara, sifat, kata-kata, perbuatan" anggota jasad - Ibadan & kebenaran, kebaikan, kebajikan sekalipun Wajib tidak diterima Allah selama mana tidak berI'ttiqad dengan I'ttiqad yang diredhoi Allah Islam (al-Islam - uluhiyyah : tanpa berlaku Syirik (yusyrik : tusyrik billaahi) terhadap Hak-Hak Mutlak (zat) Allah - Ghaib Qalbu.

Tidak ada satu ayat pun dalam alQuran yang menyatakan Syariah & Aqidah (Ghaib Akal) itu dijanjikan Syurga (dijamin & diwajibkan), melainkan Syariah & Aqidah Islam serta Sunnah (Ghaib Akal) itu bersambungan @ selari dengan I'ttiqad yang diredhoi Allah Islam (al-Islam - uluhiyyah - Ghaib Qalbu (tidak berlaku Syirik) terhadap Hak-Hak Mutlak (zat) Allah - bukan setakat Syariat (al-Ilmu) & Aqidah (al-Iman) sahaja.

Permulaan bagi Syirik dilaknati Allah adalah berI'ttiqad - niat (yakin kalbu > akal) dari ujub, sum'ah, riya', takabbur... kemudian zahir dengan cara, sifat, kata-kata, perbuatan anggota jasad...
... Memuja (taksub kepada diri sendiri / taksub kepada berhala manusia berkupiah-serban, berjubah & berjanggut... Padahal taksub semata-mata kepada Allah)...
... Memuji (diri sendiri / memuji berlebihan : bodek)... Padahal segala pujian hanya bagi Allah)...
... Membersih, Menyucikan serta menghapus dosa, maksiat, kejahatan diri sendiri, keturunan, kaum, puak, jemaah, partiNya... Padahal tidak ada sesiapa yang berhak untuk membersih & menyucikan dari segala noda / dosa & maksiat melainkan Allah.

Rasulullah bersabda :

إِنَّ اللهَ عَزَّ وَ جَلَّ لاَ يَقْبَلُ مِنَ الْعَمَلِ إِلاَّ مَا كَانَ لَهُ خَالِصًا وَابْتُغِيَ بِهِ وَجْهُهُ

“Sesungguhnya Allah tidak menerima suatu amal Ibadah & perbuatan (kebenaran, kebaikan, kebajikan dialam jasad) kecuali yang murni dan hanya mengharap ridho Allah”. [HR. Abu Dawud dan Nasa’i]

Lawan daripada ikhlas adalah syirik (menjadikan bagi Allah tandingan/sekutu di dalam beribadah, atau beribadah kepada Allah tetapi juga kepada selain-Nya). Contohnya : riya’ (memperlihatkan amalan pada orang lain), sum’ah (memperdengarkan suatu amalan pada orang lain), ataupun ujub (berbangga diri dengan amalannya). Kesemuanya itu adalah syirik yang harus dijauhi oleh seorang hamba agar ibadahnya itu diterima oleh Allah . Sebagaimana sabda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam:

إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمُ الشِّرْكُ اْلأَصْغَرُ قَالُوا وَمَا الشِّرْكُ اْلأَصْغَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الرِّيَاءُ

“Sesungguhnya sesuatu yang paling aku takutkan terjadi pada kalian adalah syrik kecil”, para sahabat bertanya : “Wahai Rasulullah, apa itu syirik kecil ? Rasulullah menjawab : “Riya’” (ternasuk Ujub, Suma'ah, Takabbur). [HR. Ahmad]

Hentikan lah dari terus menerus menyesatkan umat bani Melayu dibumi Kelantan khasNya & dibumi Malaysia AmNya.
///
Ab Sheikh Yunan 
Cicit TG Tuan Padang III, kelantan 
Zuriat Sheikh Abdul Halim, Yunan 
Ex WO (YoS Anly SD) (B)

Tiada ulasan:

TIDAK MUTLAQ & BERSYARAT...

HUKUM TIDAK PERNAH BERUBAH... Apa yg pernah dikatakan Haji Hadi ini tidak Mutlaq & bersyarat dengan pertimbangan bagi menghindari kem...